REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN-- Iran akan memilih anggota parlemen pada Jumat (2/3). Diperkirakan, tingkat partisipasi masyarakat Iran mencapai jumlah tertinggi dari pemilu-pemilu sebelumnya.
Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Sayyed Ali Khamenei menggambarkan peristiwa pemilu besok sebagai tamparan kepada musuh-musuh Iran. "Pemilu yang akan berlangsung Jumat 2 Maret ini, akan membuat musuh-musuh mengetahui kekuatan hegemoni Iran. Mungkin saja pesan pemilu ini jauh lebih keras dibandingkan sebelumnya,,”katanya.
Menurut dia, pemilu perlemen Iran kali ini lebih sensitif dibanding pemilu sebelumnya. "Di setiap negara yang menyaksikan partisipasi luas warga dalam pemilu adalah bukti kesadaran bangsa dan keikutsertaan mereka dalam sistem,"ujarnya.
Ia mengatakan, keikutsertaan dalam pemilu dan partisipasi dari kehadiran warga, menciptakan sebuah parlemen yang kapabel dan bersandar pada dukungan rakyat. "AS, Barat, dan Zionis ingin menghentikan langkah bangsa Iran yang telah melahirkan kebangkitan dunia Islam. Mereka ingin mengatakan kepada dunia bahwa bangsa Iran telah patah semangat dan gagal," ujarnya.
Pernyataan Khamenei diamini oleh Menteri Dalam Negeri Iran, Mostafa Mohammad najjar. Ia pun menyatakan sanksi barat terhadap Iran justru akan menyebabkan jumlah pemilih semakin meningkat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika