REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Presiden Polandia, Bronislaw Komorowski, melakukan pertemuan dengan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, Selasa waktu setempat. Dalam kunjungannya ke Afghanistan tersebut, Komorowski berjanji negaranya akan terus menjalin hubungan dengan Afghanistan selepas penarikan pasukan NATO pada akhir 2014 nanti.
Polandia memiliki sekitar 2.500 tentara dalam misi NATO memerangi pemberontakan Taliban. Komorowski akan mengunjungi pasukan Polandia di Provinsi Ghazni. Wilayah tersebut dilanda aksi pemberontakan menyusul proses transisi pasukan Afghanistan yang akan mengambil alih keamanan selepas kepergian tentara Polandia.
Komorowski, yang datang bersama Menteri Pertahanan Tomasz Siemoniak, mengatakan kepada pers bahwa pasukan Polandia akan tetap di Afghanistan sampai batas waktu NATO pada akhir 2014. "Persahabatan Polandia dan Afghanistan yang ditempa di bawah kondisi yang sangat sulit ini pasti akan bertahan lebih lama dari kehadiran tentara Polandia yang akan berakhir di bumi Afghanistan," tambahnya.
Ada tekanan di beberapa negara Eropa untuk penarikan awal setelah pasukan NATO menjadi sasaran warga Afghanistan sendiri. Aksi serangan terhadap pasukan NATO dipicu oleh insiden pembakaran Alquran di sebuah pangkalan militer AS pada akhir bulan lalu.
Pasukan pimpinan NATO memiliki 130.000 tentara untuk memerangi Taliban. Kekuasaan Taliban digulingkan dalam sebuah invasi pimpinan AS pada 2001. Sejak penggulingan tersebut, Taliban melakukan pemberontakan dan memerangi pemerintah Kabul yang dituduh sebagai boneka AS.