REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR— Pasukan Amerika Serikat menembak warga sipil di provinsi selatan Afganistan, Kandahar pada Ahad (11/3). Sedikitnya 17 warga sipil Afganistan tewas dan melukai beberapa orang lainnya.
Tentara AS yang melakukan serangan tersebut telah ditahan. Para pimpinan NATO, dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) di Afghanistan telah mengkonfirmasi insiden itu namun tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut. Motif di balik serangan mematikan tersebut juga belum diketahui.
Sementara itu, aliansi militer Barat mengatakan akan memulai penyelidikan atas insiden ini. "Ini adalah insiden yang sangat disesalkan dan kami prihatin kepada keluarga yang ditinggalkan," kata ISAF dalam sebuah pernyataan.
Korban sipil di Afghanistan telah menjadi sumber utama gesekan antara pemerintah Presiden Hamid Karzai dan AS. Bentrokan di beberapa provinsi setelah tentara NATO membakar Alquran. Bentrokan tersebut menewaskan lebih dari 30 orang, termasuk enam tentara Amerika tewas dan sekitar 180 lainnya terluka.