REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Jaksa Agung, Hendarman Supanji, dikabarkan akan menjadi Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang kini dijabat Joyo Winoto. Anggota Komisi II DPR dari PDIP, Zainun Ahmadi, menyatakan pergantian dimungkinkan terjadi. Nama Hendarman, menurutnya sudah muncul dan sempat menghadap SBY untuk menggantikan Joyo.
"Kabar itu sudah santer terdengar di kalangan Komisi II," jelasnya, di DPR, Selasa (13/3). Menurutnya, pergantian kepala BPN bermula dari maraknya perkara konflik pertanahan yang mengakibatkan munculnya aksi sadis, seperti di Mesuji, Lampung, dan Sumatra Selatan.
Komisi II DPR sempat melayangkan surat kepada pimpinan DPR berisikan sejumlah rekomendasi terkait maraknya konflik pertanahan di Indonesia. Isi surat tersebut adalah kesepakatan Komisi II DPR yang berasal dari Panja Mafia Tanah. Zainun menilai konflik pertanahan yang terjadi selama ini disebabkan BPN tidak menjalankan fungsinya secara maksimal.
"Puncaknya adalah Mesuji," imbuhnya. Surat tersebut kemudian ditindaklanjuti pimpinan DPR dengan mengirimkan surat rahasia kepada SBY. Hasilnya, Hendarman dipanggil SBY yang kabarnya untuk menggantikan Kepala BPN sekarang.