REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Disiplin PSSI Bernhard Limbong mendukung penuh upaya rekonsiliasi antara pihaknya dengan pihak-pihak yang berada di luar PSSI. Meski begitu, Limbong mengakui proses rekonsiliasi ini membutuhkan waktu. "Rekonsiliasi ini untuk kepentingan nasional," ujarnya kepada para wartawan di Hotel Crowne, Rabu (14/3).
Limbong menyebut rekonsiliasi ini tidak mungkin terselesaikan dalam waktu satu hari. Meski begitu, ia tidak menampik keinginan agar proses ini segera terselaikan sebelum kongres tahunan PSSI di Palangkaraya 18 Maret mendatang.
"Kalau bisa segera sebelum tanggal 18 ini. Kalaupun tidak, terselesaikan sesegera mungkin," tuturnya.
Limbong pun mengusulkan agar kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI) dan Liga Super Indonesia (LSI) dibubarkan. Setelah itu, kedua pihak berembuk untuk membuat kompetisi baru dengan regulatornya adalah orang profesional. "Bila perlu kita tenderkan," tegasnya.
Komunikasi antara pihaknya dengan klub-klub Liga Super Indonesia (LSI), sebut Limbong, berjalan dengan baik. Namun, Limbong enggan membeberkannya. "Mereka itu teman-teman saya juga," katanya.
Selepas memberikan keterangan kepada wartawan, Limbong segera memasuki ruang Opal, di lantai 3 hotel yang terletak di bilangan Gatot Subroto ini. Di dalamnya sedang diadakan pertemuan antara PSSI dengan pihak klub profesional.
Namun dari informasi yang didapatkan Republika, baru satu tim yang menghadiri pertemuan ini. Tim tersebut adalah Persib Bandung yang dihadiri oleh Direktur PT Persib Bandung Bermartabat Risha Adi Wijaya. Sampai berita ini diturunkan, pertemuan masih berlangsung.