REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hampir empat jam pertemuan para petinggi partai koalisi di Cikeas, tetapi tak ada keputusan pasti mengenai kesepakatan dalam mengusung kenaikan harga BBM. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan pertemuan tersebut sifatnya memberikan penjelasan kepada partai koalisi dan menerima masukan dari partai-partai yang ada.
"Pertemuan tadi terjadi dengan konstruktif disamping saya dan pemerintah menjalaskan tentang perekonomian terkini dan kenapa dilakukan policy respon dan rencana-rencana tentang APBN-P. Saya juga berikan kesempatan kepada pimpinan parpol untuk menyampaikan pandangan dan rekonmendasinya," katanya Rabu malam sekitar pukul 22.30.
Pandangan dan usulan dari semua parpol koalisi dinilainya baik dan konstruktif. SBY juga menginginkan agar semua pihak menjalankan konstruksi dan menyelamatkan perekonomian Indonesia dari tekanan yang ada.
Namun, ia menegaskan forum yang dilakukan tidak menggantikan forum yang diamanatkan UU, yakni pembahasan di DPR. "Jadi sekali lagi, keputusan tidak pada forum konsultasi ini. Tapi pada UU yang berlaku," katanya.
Meskipun demikian, lanjutnya, pemerintahan yang dibangunnya adalah pemerintahan yang dibangun bersama parpol. "Jadi bagaimana pun ada misi bersama parpol untuk merumuskan kebijakan yang baik dan setelah diputuskan nanti dikawal dan diamankan agar berjalan dengan baik," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, semua Ketua Umum serta Sekjen partai koalisi hadir disamping menteri-menteri terkait. Tampak dalam konferensi pers, Wapres Boediono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketum PPP Suryadharma Ali, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq, ketum PD Anas Urbaningrum, Sekjen PD Edhie Baskoro