REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan pada tahun 2013 Indonesia tak lagi melakukan impor garam konsumsi.
Target itu optimis tercapai seiring dengan meningkatnya jumlah produksi garam rakyat setiap tahunnya, yang digencarkan melalui Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR).
Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sharif Cicip Sutardjo, mengatakan, untuk mencapai target itu, KKP tengah menggencarkan produksi garam rakyat melalui PUGAR yang dilaksanakan di 40 kabupaten/kota seluruh Indonesia. KKP pun menargetkan produksi garam konsumsi pada tahun 2012 mencapai 1,3 juta ton.
Pencapaian itu, tambahnya, didorong dengan memberikan bantuan sebesar Rp 107,6 miliar untuk perbaikan lahan seluas 16.500 hektar, serta bantuan langsung kepada 29.000 petani garam se-Indonesia.
"Jika produksi ini tercapai, maka diharapkan garam ini menjadi bahan baku garam konsumsi tahun 2013. Sehingga tidak perlu lagi impor garam konsumsi," kata Sharif saat melakukan kunjungan kerja di Desa Karanganyar, Kabupaten Sumenep, Jumat (16/3).
Lebih lanjut Sharif merinci, kebutuhan konsumsi garam Indonesia per tahun mencapai 1,5 juta ton. Program PUGAR pun telah berhasil meningkatkan produksi garam. Pada tahun 2010, produksi garam nasional hanya sebesar 30 ribu ton.
Kemudian setelah ada PUGAR di tahun 2011, produksi garam meningkat berkali-kali lipat menjadi 880.000 ton. "Kami optimis semakin meningkat setiap tahun. Jadi, pada 2013 nanti, produksi garam akan mampu mengimbangi tingkat konsumsi," jelasnya.