Sabtu 24 Mar 2012 19:25 WIB

Keluarga Presiden Suriah Kena Cekal

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Chairul Akhmad
Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.
Foto: AP
Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS – Uni Eropa akhirnya memberlakukan larangan perjalanan ke negara Uni Eropa bagi istri Presiden Suriah Asmaa Al-Assad, ibunya, kakak dan adik iparnya, Jumat (23/3).

Larangan tersebut bertujuan untuk menekan Suriah agar menyelesaikan krisis dan membatasi gaya hidup mewah keluarga presiden tersebut.

Para diplomat mengatakan, menteri luar negeri Uni Eropa dalam pertemuan di Brussels telah menyetujui pembekuan aset dan larangan perjalanan tersebut. Pemberlakuan tersebut berlaku juga bagi delapan anggota keluarga yang lain.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, mengatakan sangat penting bagi negara Uni Eropa untuk memperketat sanksi diplomatis dan ekonomi terhadap rezim Suriah. "Perilaku mereka sama seperti pembunuh dan benar-benar tidak adapat diterima di mata dunia," kata Hague, seperti dikutip dari Alarabiya, Jumat (23/3).

Ia menambahkan, Uni Eropa harus terus melakukan tekanan dengan memberikan sanksi bukan hanya kepada anggota rezim tapi juga orang yang terkait dengan rezim.

AS mengatakan, sanksi baru bagi keluarga Assad adalah langkah yang sangat baik di tengah upaya internasional untuk mengakhiri tindakan kekerasan. "Kami bersyukur Uni Eropa mengambil langkah tersebut," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, kepada wartawan.

Uni Eropa juga melarang perusahaan-perusahaan Eropa melakukan bisnis dengan dua perusahaan minyak Suriah. Keputusan tersebut mulai berlaku pada hari ini, Sabtu (24/3). Sanksi ini menambah daftar sanksi terhadap Suriah, termasuk embargo senjata dan larangan impor minyak Suriah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement