REPUBLIKA.CO.ID, TAMBUN—Pencarian bukti pengeroyokan dua brigadir polisi di Kampung Jati hingga kini masih dilakukan. Menurut AKP Sumarwoto, Kapolsek Setu, pihaknya telah menurunkan bantuan anjing pelacak untuk menemukan barang bukti lainnya yang dimiliki pelaku.
"Kami sudah turunkan anjing pelacak untuk menyusuri wilayah sekitar TKP," ujar Sumarwoto saat dihubungi, Ahad (25/3).
Menurut Sumarwoto alasan diturunkannya anjing pelacak lantaran daerah di sekitar TKP masih dipenuhi pepohonan, perkampungan, dan semak belukar.
"Saat diterjunkan anjing pelacak, ada bekas bercak darah di sarung tangan yang ditemukan anjing pelacak. Diduga seorang pelakunya tertembak. Selain itu di sekitaran TKP juga ditemukan golok, sarung tangan, dan helm yang diduga milik pelaku ," jelasnya.
Dipaparkan Sumarwoto bercak darah yang ditemukan diduga bercak darah milik pelaku yang sebelumnya oleh Brigadir Jaka sempat ditembak sebanyak empat kali.
"Yang menghampiri pelaku pertama kali kan Brigadir Ery, kemudian Brigadir Jaka juga sempat melepaskan tembakan. Di dekat TKP ada bercak darah, jadi kemungkinan pelakunya tertembak," papar Sumarwoto.
Sementara itu sebelumnya menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto , polisi telah menemukan dua selongsong dan peluru utuh di TKP pembacokan dan pengeroyokan dua anggota Polsek Setu tersebut. Dan nantinya barang bukti itu akan digunakan untuk menelusuri jenis senjata api yang digunakan pelaku.