REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo, mengingatkan, Pemerintah sebaiknya berani berkomunikasi dan berdialog dengan semua elemen masyarakat, bukan mengerahkan pasukan TNI, terkait upaya mengatasi dampak kenaikan harga BBM.
"Memilih opsi pengerahan pasukan TNI untuk menghadapi aksi demonstrasi yang menetang kebijakan penaikan harga BBM, berpotensi mendorong terjadinya eskalasi masalah dampak kebijakan tersebut," katanya di Jakarta.
Dikatakannya lagi, mengerahkan pasukan TNI menghadapi aksi demo menentang kebijakan kenaikan harga BBM bukan solusi. "Sebab, dengan menurunkan pasukan TNI ke jalan, Pemerintah sama sekali tidak menjawab atau merespons aspirasi rakyat," tegasnya.
Dikatakan, kalau Pemerintah tetap pada pendiriannya (menaikkan harga BBM), mestinya harus berani berkomunikasi dan berdialog dengan semua elemen masyarakat.
"Lalu, menjelaskan alasan-alasan strategis yang melatarbelakangi rencana kebijakan menaikkan harga (BBM) itu," tandasnya.
Karena itu, Bambang Soesatyo sekali lagi menegaskan, menurunkan pasukan TNI bukanlah jawaban yang diinginkan massa pengunjuk rasa.
"Itu (menurunkan pasukan TNI) bukannya mereduksi persoalan, massa bisa menuduh Pemeritah menakuti-nakuti mereka dengan menurunkan pasukan TNI," katanya.