REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi di sekitar Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, berubah menjadi mencekam. Massa demonstran memadati jalan menyuarakan penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Mereka memadati jalan sehingga kendaraan bermotor tidak dapat melewati area.
Bentrokan massa Koalisi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) versus polisi masih terjadi di kawasan Gambir hingga pukul 16.20 WIB. Sebuah mobil Xenia berwarna silver bernopol L 1653 PO terjebak dalam bentrokan. Body mobil tersebut penyok-penyok karena menjadi bulan-bulanan massa.
Menurut sumber Republika di kepolisian, aksi ini ternyata sudah direncanakan sejak semalam. Sumber Republika itu menyebutkan sehari sebelum aksi, pada pukul 15.45 sampai dengan 21.30 WIB, di kantor LBH, mereka telah melaksanakan rapat teknis lapangan yang melibatkan mahasiswa Ibu Kota dan daerah untuk aksi 27 Maret 2012. Tujuannya adalah menolak kenaikan BBM dan mendorong diturunkannya SBY-Boediono.
Inilah isi hasil rapat tersebut:
1. Jumlah massa :
Jakarta:
Unas: 50 orang
UBK: 60
Usni: 60
UMJ: 87
Unpam: 100
UKI: 50
UIJ: 25
STKIP: 25
UIN: 100
ISIP: 55
Usahid: 35
M.H Tamrin: 10
UMT: 30
Luar Jakarta masih perjalanan :
Palu: 65 orang
Jambi: 41
Surabaya: 2
Jogja: 30
Banten: 300
Bogor: 80
Sidoarjo: 6
Pandegelang: 15
Flores: 1
Padang: 10
Bekasi: 30
Yang sudah hadir :
Kaltim: 5
Palu, Kendari, Makasar: 71
NTT: 2
Jombang: 6
Cirebon: 14
Kalsel: 10
Aksi direncanakan rusuh. Aksi lempar tinja minimal 500 kantong. Diharapkan setiap massa aksi membawa satu kantong tinja. Mahasiswa luar daerah percaya setting dan perangkat aksi kepada mahasiswa Jakarta untuk memimpin aksi.
Massa boleh membawa Batu, kayu dan botol. Bisa jadi berubah menjadi molotov tergantung dialektika lapangan. Perwakilan kampus diwajibkan malam ini mobilisasi massa aksi mahasiswa di 18 kampus yang menjadi jaringan kampus Konami di Jakarta.