REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -– Tidak seperti sehari sebelumnya, aksi demonstrasi menolak rencana kenaikan BBM mereda di Medan, Sumatra Utara, (Sumut), Selasa (27/3) lebih tertib. Aksi tersebut terpusat di kantor gubernur dan DPRD Sumut. Padahal polisi sudah melipatgandakan kekuatannya, antara lain dengan memasang kawat berduri di titik tertentu yang dianggap rawan.
Bahkan, untuk mengantisipasi pendemo yang dikabarkan akan datang, kepolisian pun sempat menutup jalan masuk ke Bandara Polonia Medan. Aparat tampaknya tidak mau kecolongan lagi dengan aksi anarkis yang sempat dilakukan pendemo sebelumnya.
Kapolresta Medan, Kombes Monang Situmorang, langsung memimpin aksi pemblokiran jalan menuju ke bandara itu. “Ini objek vital yang harus diamankan,” katanya. Para penumpang disarankan untuk menggunakan jalan dari pintu kargo agar tidak terhambat untuk check in. Meski sudah ditutup sampai beberapa jam, ternyata massa pendemo tidak datang. Akhirnya jalan ke Bandara Polonia Medan pun dibuka kembali pada pukul 16.00 WIB.
Para pendemo banyak didominasi oleh kalangan buruh, dan serikat pekerja serta mahasiswa. Aksi demo ternyata hanya dilakukan di kantor DPRD Sumut dan Gubernur Sumut. Di dua tempat ini, para pengunjukrasa yang datang secara sporadik, berhadapan dengan ratusan aparat polisi yang berjaga dengan perlengkapan seperti baju anti huru-hara, tameng dan pagar kawat berduri.
Sementara itu, di kantor gubernur di Jalan Iman Bonjol, aksi pengunjuk rasa kembali mendesak wakil rakyat di DPRD Sumut menampung aspirasi mereka yang menolak rencana kenaikan BBM. Aksi itu mereka hanya bisa sampaikan di balik pintu pagar yang ditutup rapat, karena dihadang dengan kawat berduri yang sudah dipasang sejak pagi hari.
Para pendemo sempat mengancam akan mendobrak pintu pagar besi, karena sudah setengah jam tidak satu pun anggota dewan ada yang keluar. Pendemo baru terkendali kemarahannya, setelah tiga anggota dewan keluar dan menemui pendemo di balik pagar. Tapi ketiganya dipaksa agar keluar dari balik pagar dan duduk bersama dengan pendemo di badan jalan.
Sejauh itu, aksi demo yang berlangsung di Medan berjalan lebih damai, dan tidak sebesar yang dilakukan sehari sebelumnya. Kapolda Sumut, Irjen Wisjnu Amat Sastro, mengatakan, selama aksi demo situasi keamanan di Medan kondusif. “Terbukti semua masih berjalan normal, termasuk PKS yang tengah melakukan Mukernas,” katanya.