Rabu 28 Mar 2012 16:30 WIB

Mobil PMI Diduga Dipakai Angkut Batu untuk Demonstran

Rep: Asep Wijaya / Red: Didi Purwadi
Mahasiswa melempari aparat Polisi di depan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Mahasiswa melempari aparat Polisi di depan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah mobil ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) yang sedianya memuat korban luka ternyata diduga digunakan untuk mengangkut batu bagi demonstran penolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada Selasa (27/3) kemarin. Mobil tersebut beroperasi di sepanjang ruas jalan tempat pengunjuk rasa dan petugas kepolisian terlibat bentrok di sekitar Gambir, Jakarta Pusat.

''Mobil ambulans PMI tampak melakukan aktivitas di sepanjang ruas jalan tempat aksi unjuk rasa digelar di sekitar Gambir,'' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto. ''Mobil itu terlihat lalu-lalang di sekitar pengunjuk rasa.''

Karena tampak mencurigakan, polisi kemudian menghentikan dan memeriksa mobil ambulans tersebut. Dalam pemeriksaan itu, polisi menemukan sejumlah batu yang ditengarai akan digunakan pengunjuk rasa untuk menyerang petugas kepolisian.

Atas peristiwa itu, Rikwanto mengatakan pihaknya akan menelusuri lebih lanjut ihwal keberadaan mobil ambulans tersebut. Polisi tidak sempat mengamankan kendaraan itu lantaran perhatiannya terfokus pada penanganan aksi unjuk rasa.

“Oleh sebab itu, polisi akan mencaritahu keberadaan kendaraan tersebut,” ungkap Rikwanto kepada wartawan.

Sementara Kasubdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Daniel Bolly Tifaona, menduga sejumlah batu yang ada dalam mobil ambulans itu dimasukan oleh pengunjuk rasa tanpa sepengetahuan pihak PMI. Dia menduga batu tersebut kemungkinan dimasukan saat kendaraan PMI itu tengah berhenti di sisi ruas jalan sekitar aktivitas aksi demonstrasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement