Kamis 29 Mar 2012 09:12 WIB

Warga Gorontalo Kecam Demonstran Perusak Fasilitas Umum

Demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM (ilustrasi).
Foto: Republika/Maspril Apries
Demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO-- Sejumlah warga Kota Gorontalo mengecam dan meminta para demonstran yang menolak kenaikan harga BBM untuk tidak merusak fasilitas umum. Pasalnya hal itu dinilai akan turut merugikan masyarakat, yang juga sebagai pemakai fasilitas.

"Kami sangat berharap tidak pengrusakan kantor, pusat pertokoan terlebih lagi SPBU. Buntut-buntutnya warga juga yang repot nanti," kata Hadijah Ismail, Kamis.

Menurut Hajjah Ismail, aksi demo yang dilakukan mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat adalah bagian dari demokrasi, sepanjang tidak dilakukan dengan anarkis.

Hal senada juga diungkapkan Rahmi Yusuf (40), yang mengaku turut mendukung penolakan kenaikan harga BBM, namun menolak aksi anarkis.

"Silahkan berdemo, kami juga tidak setuju harga BBM naik. Tapi saya berharap demonstran tidak melukai warga atau merusak fasilitas pribadi dan umum," tukasnya.

Rahmi Yusuf enggan keluar rumah karena takut terkena imbas unjuk rasa.

Sementara itu, sejak pukul 07.00 WITA sejumlah anggota Polri, TNI dan Satpol PP dikerahkan untuk mengamankan sejumlah kantor seperti bank, instansi pemerintah dan SPBU. Pemerintah Kota Gorontalo juga meliburkan sekolah dari TK hingga SMA, serta seluruh pegawai.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement