REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak enam demonstran ditangkap aparat setelah aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM berakhir bentrok antara demonstran dan petugas. Keenam demonstran tersebut berasal dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII).
Keenamnya adalah Dika, Happy, Setyo (GMKI), Suryanto, Arifudin dan Nanang Fadhlan (PMII). Keenam mahasiswa diamankan lantaran sempat terlibat bentrok dengan aparat keamanan. Mahasiswa awalnya membakar ban di tengah Jalan Pahlawan. Mereka kemudian mendesak masuk halaman kantor Kegubernuran Jawa Tengah.
Aksi mereka dihalangi polisi sehingga insiden dorong-dorongan tak terhindarkan. Adu mulut antara mahasiswa dan aparat pun pecah. Bentrokan pun meledak selama kurang lebih setengah jam sebelum enam mahasiswa akhirnya diamankan ke Polrestabes Semarang.
Sementara, demonstran lainnya diminta tenang agar aksi demonstrasi bisa kembali dilanjutkan. Koordinator aksi, Kanoko Gati Wacono, pun mencoba menenangkan rekan-rekannya. "Hati-hati provokasi, kawan-kawan," ujarnya.
Kanoko mengkhawatirkan keadaan keenam rekannya yang ditangkap. Hingga kini, massa GMNI dan PMII masih tumpah ruah di Jalan Pahlawan. Mereka setia menunggu kedatangan keenam teman mereka yang masih diamankan.