REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Majelis Syuro PKS, Tifatul Sembiring, meminta agar semua anggota koalisi yang tergabung dalam Setgab kompak dalam menghadapi kebijakan BBM. "Saya sudah sampaikan sikap supaya koalisi kompak. DPP sudah menerima masukan dari semua pihak. Mereka kan bagian dari pemerintahan," katanya saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusumah, Kamis (29/3).
Ia menolak untuk mengomentari lebih jauh tentang sikap partainya yang mengarah pada penolakan BBM dan mengindikasikan akan keluar dari koalisi. Tifatul mengaku sudah menjelaskan alasan BBM harus naik. Terlebih lagi, posisinya merupakan bagian dari pemerintah. Artinya, kebijakan pemerintah harus didukung meski partainya sendiri menolak.
"Menteri ini pembantu Presiden. Tidak boleh berbeda pendapat dengan Presiden. Harus sesuai langkah Presiden, itu saja. Kalau soal di parlemen, sudah dirapatkan di Banggar, di Setgab, silakan tanyakan ke DPP atau fraksi," katanya.
Ia juga membantah jika sikap PKS membuatnya 'terancam' dari jabatannya sekarang. Ia sempat tertawa ketika ditanya kemungkinan dirinya kehilangan jabatan karena sikap partainya itu. "Hahaha.... Takut kehilangan BBM. Majelis tidak ada bahas BBM," katanya.