Jumat 30 Mar 2012 00:48 WIB

Polisi Sebut Kantor YLBHI Markas Massa Anarkis

Kerusuhan pecah saat mahasiswa UKI dan UPI YAI berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak di Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (29/3). Dalam kejadian tersebut mobil Resmob (reserse mobil) dan satu sepeda motor terbakar.
Foto: Republika/Aditya
Kerusuhan pecah saat mahasiswa UKI dan UPI YAI berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak di Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (29/3). Dalam kejadian tersebut mobil Resmob (reserse mobil) dan satu sepeda motor terbakar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat Polda Metro Jaya menggeledah kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) karena dicurigai sebagai markas pergerakan massa pendemo yang anarkis.

"Dalam beberapa hari terakhir LBH Jakarta dijadikan markas pergerakan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto melalui pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Kamis (29/3) tengah malam.

Rikwanto mengatakan pendemo yang tergabung dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) melakukan aksi mulai dari depan kantor LBH Jakarta, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) hingga UI Salemba, Jakarta Pusat, setiap sore hari. Selanjutnya, pendemo beraksi menutup ruas Jalan Salemba, bahkan tidak memberitahukan rencana aksinya kepada aparat kepolisian.

"Tidak mau diajak negosiasi, provokatif dan melawan petugas," ujar Rikwanto.

Bahkan massa Konami, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, mempersenjatai dengan bom molotov, tongkat pemukul dan batu. Konami merupakan gabungan mahasiswa yang berasal dari Jakarta dan daerah lainnya. Rikwanto menjelaskan petugas sempat menggeledah kantor LBH Jakarta, namun pengurus lembaga hukum itu, berusaha melindungi aktivis Konami.

"Pengurus (LBH Jakarta) mengatakan tidak ada orang di dalam dan tidak tahu kalau ada orang menginap di dalam kantor," tutur Rikwanto.

Rikwanto mengungkapkan kondisi kantor LBH Jakarta dalam keadaan gelap dari mulai lantai dua hingga ke atas dan beberapa orang bersembunyi di suatu tempat, sehingga dilakukan pendobrakan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement