Ahad 01 Apr 2012 16:45 WIB

Gianni Agnelli: Sang Pengembang Kerajaan Bisnis FIAT

Rep: heri ruslan / Red: M Irwan Ariefyanto

REPUBLIKA.CO.ID,Tak ada kata terlambat untuk memulai. Gianni Agnelli, cucu pendiri kerajaan bisnis otomotif FIAT (Fabbrica Italiana Automobili Torino), Giovanni Agnelli, membuktikannya. Di masa mudanya, pria kelahiran Turin, Italia, pada 1920 memilih menghabiskan umur sebagai playboy dibanding berbisnis.

Agnelli muda baru memutuskan bergabung dan ambil bagian mengendalikan bisnis keluarganya pada usia 46 tahun. Hasilnya, pria yang biasa disapa Gianni itu pun menjelma kapitalis terkemuka di Italia. Bisnisnya kian menggurita dengan jumlah pegawai mencapai 360 ribu orang, dan nilai penjualan berbagai produk sebesar 15 miliar dolar AS per tahun.

Tak heran bila kemudian Gianni menjelma industrialis terkemuka di Eropa. Kisah sukses Gianni tak bisa lepas dari upaya sang kakek, pendiri perusahaan otomotif ternama, FIAT, di penghujung abad ke-19. Pada 1910, Fiat sempat menjadi pabrikan utama Italia, dan menguasai 80 persen pasar mobil negeri itu.

Gianni memutuskan untuk mengelola bisnis otomotif FIAT, ketika ayahnya, Edoardo Agenelli, meninggal akibat kecelakaan pesawat. Saat itu Gianni sama sekali tak memiliki minat untuk mengambil alih manajemen bisnis FIAT. Meski tak memiliki persiapan, Gianni akhirnya mau tak mau harus meneruskan bisnis warisan sang kakek.

Apalagi, sejak masih kecil Gianni memiliki cita-cita untuk menjadi pemimpin tertinggi di FIAT. Gianni akhirnya tiba di kantor pusat FIAT di Turin pada saat perekonomian Italia berkembang begitu pesat atau biasa disebut the economic miracle. Setelah 1966, dia memegang kekuasaan penuh terhadap perusahaan yang justru dililit banyak persoalan.

Tak mudah bagi Gianni untuk memimpin sebuah perusahaan besar seperti FIAT. Kesuksesan dan kegagalan pun silih berganti muncul dan tenggelam. Era 1970-an merupakan masa percobaan bagi Gianni untuk membangun industri yang berhubungan dengan otomotif. Ia pun kerap menghadapi persoalan yang berat, namun semua berhasil dilaluinya.

Pada akhir masa jabatannya di FIAT pada 1996, kerajaan bisnis yang dikembangkan Gianni sudah bernilai 46,5 miliar dolar AS. Di dalamnya ada perusahaan penerbitan, pabrik makanan, perusahaan asuransi dan 25 persen modal di Bursa Saham Milan. Pada 1927, sang kakek sempat mendirikan IFI perusahaan keuangan yang menjual saham. IFI menguasai 33 persen saham di FIAT.

Bisnis yang diwarisi Gianni pun bertengger menjadi salah satu usaha terbesar di Eropa. Pada 1996, Gianni divonis mengidap kanker dan memutuskan mundur dari FIAT. Posisinya digantikan orang kepercayaannya Cesare Romiti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement