REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo mengatakan, sebuah negara yang maju adalah negara yang menghemat energi dan bukan negara yang menghambur-hamburkan energi. "Bandingkan negara kita dengan Singapura dan Timor Leste yang menjual BBM dengan harga jauh lebih tinggi dari Indonesia," kata Widjajono Partowidagdo pada pada acara sosialisasi Dewan Energi Nasional (DEN) di Kupang, Selasa.
Di Timor Leste, negara yang bertetangga langsung dengan Indonesia, misalnya, harga bensin mencapai 1,5 dolar AS atau setara dengan Rp 13 ribu/ltr, ucapnya.
Guru Besar Ilmu Ekonomi dan Pengelolaan Lapangan Migas pada Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB itu menambahkan, jika negara bisa menghemat bahan bakar minyak maka bangsa ini bisa lebih maju. "Energi merupakan kebutuhan yang penting di negeri ini. Bisa dibayangkan jika hidup kita ini tanpa energi," ucapnya.
Kehadirannya di Kupang, Nusa Tenggara Timur, ini untuk melakukan sosialisasi peran Dewan Energi Nasional. DEN, kata Partowidagdo, merupakan lembaga yang dibentuk untuk memediasi jika ada konflik energi yang terjadi di tengah masyarakat.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Esthon Foenay mengatakan, permasalahan pasokan dan pemenuhan energi masih menjadi masalah bagi masyarakat di NTT sampai saat ini. Besarnya tumpuan pemanfaatan energi yang bersumber dari bahan bakar minyak ini, sudah sewajarnya secara bertahap dialihkan atau dikonversikan menuju upaya pemanfaatan energi terbarukan.