Sabtu 07 Apr 2012 00:42 WIB

Harga Beras di Pengecer Masih Tinggi

Beras, ilustrasi
Foto: Antara
Beras, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Para pedagang pengecer umumnya masih menjual beras pada harga tinggi dengan alasan karena harga barang banyak yang naik, pasokan dari pabrikan berkurang, dan faktor cuaca hujan yang menghambat pengeringan gabah yang akan digiling.

Pedagang beras di Telukbetung Utara, misalnya, mengatakan, Jumat, pihaknya masih menjual beras kualitas super dengan harga Rp 10.200/Kg, padahal seminggu sebelumnya sudah sempat turun ke 10.000/Kg untuk beras merek Subur Jaya (SJ).

"Hari ini kami masih menjual beras merek SJ Rp 10.200/Kg atau Rp 102.000/karung isi kemasan 10Kg," kata pedagang di Jl. Basuki Rachmat, Telukbetung Utara, Kota Bandarlampung itu.

Kemudian beras super lainnya merek SP hanya turun Rp100/Kg-nya, yakni dari Rp 8.600 menjadi Rp 8.500/Kg. Pedagang beras partai sedang di kawasan Pahoman Bandarlampung juga mengatakan harga beras masih tinggi, yakni untuk beras super merek Mutiara bertahan di Rp 9.500/Kg.

Beras merek burung Merpati bertahan di Rp8.800/Kg, dan beras cap Ikan Koki juga masih bertahan tinggi sekitar Rp9.800/Kg.Beras kualitas medium yang harganya lebih rendah adalah merek SR dengan harga Rp8.400/Kg, dan beras Merek Rojo Lele sekitar Rp8.000/Kg.

Sementara data dari Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Provinsi Lampung menunjukkan, dalam dua hari ini, Kamis dan Jumat (5-6/4) harga beras IR 64 Kualiats 1 bertahan di harga Rp9.250/Kg, dan beras IR 64 Slip jua bertahan di Rp8.000/Kg.

Ketika ditanyakan mengapa harga beras dagangannya itu masih bertahan tinggi, seorang pedagang beras di Bandarlampung lainnya, Witasra, mengatakan, tidak tahu persis, karena harga beli dari pabrikan juga masih tinggi. 

"Nggak tahu ya mengapa harga beras masih tinggi, soalnya kita belinya dari pabrikan juga masih tinggi," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement