Ahad 08 Apr 2012 06:35 WIB

Salju Longsor Timbun 124 Prajurit Pakistan

Tentara Pakistan mengangkut suplai logistik di kawasan pegunungan dengan ketinggian 2400 meter dekat perbatasan dengan India.   (Foto file).
Foto: Anja Niedringhaus/AP
Tentara Pakistan mengangkut suplai logistik di kawasan pegunungan dengan ketinggian 2400 meter dekat perbatasan dengan India. (Foto file).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Salju longsor menimbun markas satu batalion Angkatan Darat Pakistan di dekat perbatasan dengan India, Sabtu (7/4). Nahas, sebanyak 124 prajurit dan 11 warga sipil ikut tertimbun. Hingga kini belum ada yang dilaporkan selamat.

Salju yang disebabkan oleh longsor tersebut memiliki ketinggian 25 meter di daerah selebar satu kilometer, kata juru bicara Angkatan Darat Mayor Jenderal Athar Abbas sebagaimana dikutip stasiun televisi resmi.

Semua korban itu terjebak di salah satu lingkungan paling berat di Bumi, yang berada pada ketinggian 4.500 meter di atas permukaan laut di dekat Gletser Siachen di gugusan gunung Karakoram.

Daerah tersebut adalah salah satu perbatasan paling tegang secara militer, tempat pasukan Pakistan dan India telah saling berhadapan di wilayah sengketa selama beberapa dasawarsa.

Sebelas pegawai sipil di markas militer itu juga terkubur salju bersama dengan prajurit dari Batalion Infantri Ringan Utara 6, kata militer di dalam satu pernyataan.

"Markas batalion ini terletak di tempat yang sama selama 20 tahun belakangan dan tak pernah terjadi bencana alam," demikian isi pernyataan tersebut.

Helikopter dikerahkan untuk melancarkan operasi pertolongan. Tentara menggunakan anjing pelacak untuk menyusuri daerah itu, kata militer.Peralatan berat diterbangkan ke lokasi bencana dari kota garnisun Rawalpindi, dekat ibu kota Pakistan, Islamabad.

"Ini terjadi pada pukul 06.00 (waktu setempat). Salju longsor ini biasanya terjadi pada malam hari. Peristiwa tersebut membuat mereka terkejut," kata Abbas kepada Reuters.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement