REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat intai tanpa awak alias unmanned aerial vehicle (UAV) yang rencana akan dibeli TNI AU dari Israel akan digunakan untuk pemantauan pengamanan di wilayah perbatasan. "Pesawat UAV beroperasi di wilayah perbatasan untuk melakukan surveillance pengamanan," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam siaran pers, Selasa (10/4).
Selain pesawat UAV untuk patroli di perbatasan dan dikendalikan oleh TNI AU, lanjut Purnomo, Mabes TNI AU juga menambah jumlah radar yang ada di sana. Menurut dia, penambahan satuan radar agar seluruh wilayah daerah akan tertutup dalam pemantauan radar primer dari Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas). Sehingga tidak ada lagi daerah blank spot di seluruh perbatasan Indonesia.
Purnomo mengatakan, sebelum wilayah itu tertutup dengan radar, TNI AU akan bekerja sama untuk memaksimalkan keberadaan radar sekunder yang dioperasikan sipil di setiap bandara yang ada. "Radar sekunder yang dimiliki oleh penerbangan sipil dan komersil tidak secanggih dan sekuat radar militer. Oleh karena itu, radar militer dan radar sipil akan saling melengkapi," kata Purnomo.