REPUBLIKA.CO.ID, HATAY, TURKI - Penengah internasional Kofi Annan Selasa mengatakan bahwa tentara Suriah telah menunjukkan menarik diri dari beberapa daerah, tetapi ia juga menerima laporan pasukan itu pindah ke bagian lain di negara tersebut.
"Mereka telah menunjukkan bahwa telah terjadi penarikan ... tetapi kita juga menerima indikasi dari sumber lain bahwa ada gerakan menuju daerah yang belum ditargetkan sebelumnya," kata Annan dalam konferensi pers setelah mengunjungi pengungsi Suriah di kamp perbatasan Turki.
Meskipun laporan pertumpahan darah terus berlanjut, Annan mengatakan bahwa rencananya adalah "sangat banyak yang hidup," dan ia mencatat bahwa masih ada waktu bagi semua pihak di Suriah untuk mematuhi rencana yang ia tengahi sampai 12 April.
"Saya kembali mengimbau pemerintah Suriah dan pihak-pihak di Suriah untuk menghentikan kekerasan sesuai (dengan) rencana dan saya percaya tidak boleh ada prasyarat untuk menghentikan kekerasan," tegasnya.
Rencana enam poin yang disusun oleh Annan termasuk penarikan militer Suriah dari kota-kota dan menghentikan penggunaan senjata berat dengan batas waktu 10 April, pukul 03.00 GMT.
Menurut para aktivis, Suriah belum menyampaikan mengenai rencana tersebut, dan masih mengebom beberapa kota pada Selasa dan menewaskan banyak orang. Tetapi Annan mengatakan rencananya tidak mati.
"Terlalu dini untuk mengatakan bahwa rencana tersebut telah gagal. Rencananya di atas meja dan ini adalah rencana kita semua berjuang untuk diterapkan," katanya.
Annan tiba di Turki Selasa untuk mengunjungi sebuah kamp pengungsi dan mengamati situasi di perbatasan Turki dengan Suriah setelahbeberapa ribu orang Suriah mengalir selama pekan lalu, mendorong jumlah total menjadi sekitar 25.000.