REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Sosial sekaligus politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Al Jufri, menegaskan partainya tidak akan keluar dari koalisi partai politik pendukung pemerintah. PKS, kata Salim, akan tetap berkomitmen membantu kinerja pemerintahan.
Meski demikian, Salim mengaku, PKS saat ini hanya bersikap pasif saja terhadap keputusan yang akan diambil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ''PKS sekarang ini tinggal menunggu saja dan kita tidak akan keluar dari koalisi,'' kata Salim kepada Republika di Makassar, Rabu (11/4) pagi.
Salim juga mengatakan di tubuh internal PKS saat ini belum membahas soal akan adanya sanksi dari pemerintah. Sanksi yang dimaksud itu merujuk atas sikap PKS yang sempat menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sebelumnya Salim juga sempat menegaskan dirinya tidak akan takut di reshuffle dari Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Pihaknya akan tetap fokus menjalankan program membantu pengentasan masyarakat miskin. ''Ketika dilantik sebagai menteri, tentunya itu sudah siap untuk di-reshuffle. Jadi tidak ada masalah,'' katanya sebelum membuka Rakornas Program Keluarga Harapan di Makassar, Selasa (10/4) malam.