REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah menyatakan Jawa Timur tidak terkena dampak gempa bumi berkekuatan 8,5 Skala Ritcher (SR) yang terjadi di Aceh, Rabu sore.
"Kami tidak menerima laporan dari BPBD di kabupaten dan kota se-Jatim bahwa efek gempa bumi Aceh tidak berimbas ke Jatim," ujar Kepala BPBD Jatim Sudharmawan ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu.
Ia mengimbau kepada warga untuk tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Namun pihaknya juga mengatakan warga di Jatim tidak perlu khawatir.
"Khususnya warga yang tinggal di pesisir pantai. Kami tidak menerima adanya laporan gelombang tsunami berpotensi di Jatim," tuturnya.
Kendati demikian, selaku BPBD, pihaknya tetap akan bersiaga dan mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. BPBD Jatim juga tetap berkoordinasi dengan semua daerah terkait hal ini.
"Saya mendapat laporan bahwa gempa sifatnya vertikal, bukan horizontal. Tapi yang pasti koordinasi dengan BPBD dan BMKG tetap kami laksanakan," kata Sudharmawan.
BPBD Jatim mencatat, gempa bumi di Jatim terakhir terjadi awal bulan ini, yakni di Situbondo yang berkekuatan 2,4 Skala Ritcher.
Diberitakan, gempa berkekuatan 8,5 SR mengguncang Aceh dan sekitarnya pukul 15.38 WIB. Dampak gempa dirasakan di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung, membuat warga mencari tempat untuk berlindung.
Pusat gempa berada di 434 kilometer barat daya Meulaboh, 364 kilometer barat daya Kabupaten Simeulue dan sekitar 443 kilometer dari Banda Aceh. Gempa yang berpusat pada koordinat 2,31 derajat Lintang Utara (LU) dan 92,67 derajat Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer itu berpotensi menimbulkan tsunami.