REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tak ada yang meragukan kemampuan almarhum Misbach Yusa Biran di bidang kepenulisan skenario. Di dunia sastra pun, ia telah mengukir berbagai prestasi. Kecintaannya pada tulis menulis ini dibawanya hingga tutup usia.
Putri almarhum, Cahya Kamila, mengatakan beberapa saat sebelum ajal menjemput, sang maestro sempat meminta dibawakan laptop kesayangannya. "Bapak ingin menulis. Sudah dilarang oleh tim dokter. Tapi Bapak tetap berkeras," ujarnya usai acara pemakaman di komplek Pesantren Al-Ihya, Jalan Pasir Kuda, Ciomas, Bogor.
Namun kondisi yang semakin kritis tak mengizinkan almarhum menjalankan keinginannya. Tim dokter segera memasang alat bantu pernafasan. "Laptopnya lalu diletakkan saja di samping ranjang Bapak. Sebelum alat pernafasan dipasang, Bapak sempat meminta maaf pada kami semua," kenangnya.
Misbach Yusa Biran tutup usia pada Rabu (11/4) pagi. Indonesia kehilangan seorang tokoh perfilman yang sangat disegani.