Kamis 12 Apr 2012 10:05 WIB

Gempa Simelue Dikhawatirkan Picu Gempa Lainnya

Petugas BMKG berkoordinasi memantau pusat titik gempa Simeulue melalui layar monitor di kantor BMKG, Jakarta, Rabu (11/4).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas BMKG berkoordinasi memantau pusat titik gempa Simeulue melalui layar monitor di kantor BMKG, Jakarta, Rabu (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Gempa yang melanda Aceh Rabu (11/4) dikhawatirkan memicu gempa lain yang diakibatkan gesekan lempeng Indoaustralia. Untuk itu masyarakat yang berada di wilayah pesisir pantai barat Sumatera diminta waspada.

Stasiun Geofisika BMKG Kepahiang, Bengkulu mencatat sebanyak 25 gempa susulan telah melanda Aceh, pascagempa berkekuatan 8,5 pada skala Richter yang menguncang Simeulue pada Rabu (11/4).

"Sampai saat ini tercatat 25 gempa susulan berkekuatan di atas 5 pada skala Richter," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kepahaing, Bengkulu, Dadang Permana, Kamis.

Gempa susulan terbesar kata dia terjadi pada pukul 17.45 WIB atau dua jam setelah gempa pertama dengan kekuatan 8,3 SR yang juga berpotensi menimbulkan tsunami. Ia mengatakan gempa besar yang mengguncang Simeulue tersebut dikhawatirkan akan memicu munculnya gempa lain yang diakibatkan gesekan lempeng Indoaustralia yang terdapat di sepanjang perairan Barat Sumatera.

Masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir Pantai Barat perlu waspada terhadap kemungkinan munculnya gempa lain yang diakibatkan gesekan lempeng Indoaustralia.

"Untuk itu masyarakat yang bermukim di sepanjang pesisir Barat Sumatra, mulai dari Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu dan Lampung tetap harus waspada," kata dia.

Demikian juga masyarakat yang bermukim di kepulauan di pantai Barat Sumatera seperti Simeulue, Nias, Mentawai, dan Enggano di wilayah Provinsi Bengkulu.

"Sangat berpotensi memicu munculnya gempa lain di jalur yang sama yakni lempeng Indoaustralia yang memanjang di perairan Barat Sumatera," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement