REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam orang WNI awak kapal New Lucky VII yang tenggelam di perairan Amami Oshima, Jepang, hingga saat ini masih belum ditemukan.
Berdasarkan rilis dari Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan yang diterima di Jakarta, Kamis malam, sampai hari ini masih dilakukan pencarian. Penjaga Pantai Jepang (Japan Coast Guard) juga telah mengumumkan kepada seluruh kapal yang melewati perairan daerah tersebut untuk membantu memberikan informasi apabila ada tanda keberadaan awak yang belum ditemukan.
Kemenhub melansir data dari laman KBRI Tokyo yang menyebutkan bahwa kapal New Lucky VII yang berukuran 4.143 ton dan bermuatan kayu dari Rabaul, Papua Nugini, 24 Maret menuju Shanghai, Cina.
Kapal berbendera Hongkong milik Franbo Ltd. Hongkong itu membawa 17 awak yang terdiri atas satu kapten berkebangsaan Indonesia, dan 16 awak lainnya diantaranya adalah 13 orang WNI serta tiga orang warga negara Cina.
Dalam perjalanan, tepatnya pada 3 April 2012, kapal terkena badai dan ombak besar sehingga karam sehingga seluruh kru dievakuasi di sekoci sebanyak enam orang dan di rakit sebanyak 11 orang.
Namun, setelah itu terdapat gelombang besar yang menghantam sehingga setelah reda hanya tersisa sembilan orang di rakit dan dua orang di sekoci.
Sebanyak 11 orang yang tersisa termasuk delapan orang WNI termasuk sang nahkoda, Capt Djoni Dolvi Pinontoan, diselamatkan oleh petugas Penjaga Pantai Jepang Area 10 Kagoshima dan dibawa ke kota Amami untuk dirawat di Rumah Sakit Kagoshima Kentritsu Oshima.
Setelah mendapat perawatan, kedelapan kru WNI tersebut sedang dipersiapkan kepulangannya ke Indonesia sambil menunggu proses pembuatan seluruh dokumen keimigrasian. Selain Capt Djoni, nama warga WNI yang selamat adalah Amal Febrian, Abdul Ishak, Agustiawan, Anwar, Yohan Wahyudi, Ali Taufan, dan Agus Kustian.
Sedangkan nama keenam WNI yang belum ditemukan adalah Panidjan Darmokamidin, Adimas Fajar Surya Dharma, Budiyono, Tubin, Nufus Sainudin, dan Mohammad Naim.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook