REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Hadi Prabowo, menyatakan penduduk di 4.406 dusun di provinsi itu belum bisa menikmati aliran listrik. "Banyaknya dusun yang belum teraliri listrik tersebut akibat pertambahan penduduk yang terus terjadi dari waktu ke waktu," kata Hadi di Semarang, Jumat (13/4).
Menurut dia, rasio elektrifikasi Jawa Tengah baru mencapai sekitar 73,63 persen. Secara umum, kata dia, seluruh desa di Jawa Tengah telah teraliri listrik. Namun, lanjut dia, akibat pertambahan penduduk, jumlah dusun yang belum teraliri listrik masih cukup banyak. Selain itu, kata dia, sekitar dua juta keluarga di Jawa Tengah juga belum merasakan aliran listrik.
Ia menjelaskan, keberadaan peraturan daerah tentang ketenagalistrikan di Jawa Tengah diharapkan mampu mendorong peningkatan rasio elektrifikasi. Dengan demikian, menurut dia, jumlah penduduk yang belum dapat menikmati aliran listrik dapat terus ditekan.
Secara terpisah, anggota DPRD Jawa Tengah Hadi Santoso menambahkan Undang-undang Nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan memungkinkan pemerintah daerah untuk mengelola pemenuhan kebutuhan listrik secara mandiri. Sementara, lanjut dia, Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk mengelola produksi listrriknya.
"Jawa Tengah ditarget mencapai rasio elektrifikasi sebesar 85 persen pada 2013. Keberadaan peraturan daerah ini diharapkan mampu mendorong pencapaian target tersebut," katanya politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.