REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Sebanyak 300 lebih tahanan melarikan diri dari sebuah penjara di Pakistan barat laut pada Ahad (5/4) pagi. Para tahanan ini melarikan diri setelah penjara mereka diserang oleh gerilyawan bersenjata dengan senapan, granat dan peluncur roket.
Seorang pejabat polisi Pakistan, Mir Sahib Jan, mengatakan bahwa tahanan yang melarikan diri sebagian besar merupakan para gerilyawan yang ditahan pemerintah Pakistan. "Puluhan gerilyawan menyerang penjara Bannu pada dini hari. Sebanyak 300 tahanan telah melarikan diri," kata Sahib Jan, seperti dilansir dari Reuters, Ahad (15/4).
Polisi dan pihak intelejen menuduh gerakan Taliban lah yang melakukan penyerangan ini. Mereka memiliki hubungan dekat dengan al Qaidah. Mereka juga memilih serangan dari pegunungan dan memicu bentrokan bersenjata.
Tidak lama kemudian Juru bicara Taliban mengkonfirmasi penyerangan ini. "Kami telah membebaskan ratusan rekan kami di Bannu dalam serangan ini,'' kata juru bicara Taliban. ''Beberapa orang kami telah mencapai tujuan mereka. Sementara, beberapa orang lainnya sedang dalam perjalanan."
Gerakan Taliban Pakistan (Tehrik et Taliban Pakistani) telah melakukan kampanye serangan ke pemerintah yang terus melakukan aksi penangkapan anggota mereka. Gerakan ini ingin menggulingkan pemerintah Pakistan yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat.