Sabtu 21 Apr 2012 16:13 WIB

Inilah Penyebab Sementara Jatuhnya Pesawat di Pakistan

Rep: Syahruddin El-fikri/ Red: Heri Ruslan
Petugas keamanan Pakistan memeriksa puing reruntuhan pesawat Boeing 737 yang jatuh di Islamabad, Pakistan, Jumat (20/4).
Foto: Anjum Naveed/AP
Petugas keamanan Pakistan memeriksa puing reruntuhan pesawat Boeing 737 yang jatuh di Islamabad, Pakistan, Jumat (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD —- Cuaca buruk diduga menjadi penyebab sementara jatuhnya pesawat Boeing 737 Bhoja Air yang menewaskan seluruh penumpangnya. Direktur Jenderal Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan, Nadeem Khan Yusufzai, menyatakan, laporan awal menunjukkan bahwa cuaca buruk menjadi penyebabnya.

Seperti dilaporkan Aljazera pada Jumat (20/4) waktu setempat, kawasan Islamabad dilanda hujan lebat dan badai guntur. "Kami telah diberitahu ada 127 orang yang ikut dalam penerbangan itu, tapi saat itu cuaca sangat tidak bersahabat,” ujar Imtiaz Tyab, koresponden Aljazirah di Islamabad.

Hal senada juga disampaikan kapten Arshad Mahmood, juru bicara Departemen Perhubungan Pakistan. Menurutnya, beberapa saat sebelum pesawat akan tinggal landas, ada badai besar yang disertai dengan hujan es.

"Cuaca sangat buruk, sehingga pilot kehilangan kendali. Akibatnya, pesawat jatuh. Setelah terjatuh dan menyentuh tanah, pesawat terlempar kembali ke udara dan mengeluarkan bola api hingga meledak,” ujarnya, seperti dikutip BBC.

Kepolisian Pakistan memastikan, bahwa seluruh penumpang pesawat itu tewas. “Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan penumpangnya, sebab pesawatnya hancur berkeping-keping,” ujar Fazle Akbar, anggota polisi Pakistan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement