Rabu 25 Apr 2012 10:29 WIB

Pengamat: Manuver Ical Ancam Soliditas Golkar

Pengamat Politik UGM Arie Sujito
Foto: dokpri
Pengamat Politik UGM Arie Sujito

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pengamat sosial politik dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Arie Sujito menilai percepatan manuver Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakri yang maju sebagai calon presiden justru dapat mengakibatkan keretakaan di tubuh partai politik ini.

"Aburizal Bakri atau Ical yang melakukan konsolidasi dan percepatan pertemuan untuk memutuskan calon presiden (capres) punya dua kecenderungan," katanya.

Di satu sisi ini cara Ical untuk memblokade kandidat lain, misalnya Jusuf Kalla dan Akbar Tanjung untuk mencalonkan diri dari Golkar," kata Arie Sujito di Yogyakarta, Rabu (25/4).

Menurut dia, pada sisi lain hal ini bisa memperjelas polarisasi dan faksi dalam tubuh Partai Golkar sendiri.

"Bagaimanapun juga, sejak kongres Golkar dan memilih Ical sebagai ketua umum, memang sudah tidak solid. Bahkan paling nyata hengkangnya kader Golkar Surya Paloh dan politisi senior Golkar yang juga menyusul ke luar," katanya.

Ia mengatakan, bursa capres di Golkar memang tidak mulus karena derajat penerimaan Ical di publik mungkin masih rendah meskipun popularitasnya tinggi.

"Apalagi, banyak kasus yang 'trackrecord'-nya selalu direkam oleh lawan-lawan politik Ical baik di internal maupun luar Golkar yang selalu diolah sebagai amunisi," katanya.

Arie mengatakan, jika manuver dan strategi Ical tidak tepat maka bisa bomerang, salah satunya soal percepatan musyawarah Golkar untuk memutuskan Ical sebagai capres versi Golkar tidak semua pengurus DPD Golkar di daerah-daerah solid terutama kawasan Indonesia timur.

"Seharusnya Ical perlu meyakinkan dulu di berbagai pengurus daerah termasuk membangun keyakinan publik, tidak terburu-buru bermanuver agar psikologi politik tidak terganggu di internal," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement