Jumat 27 Apr 2012 16:01 WIB

Munim Idris: Organ Tiga TKI Masih Utuh

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM--Ahli Forensik dari Universitas Indonesia dr. Mun'im Idris memastikan organ tubuh dua TKI yang tewas ditembak di Malaysia masih utuh.

Kepastian tersebut ia peroleh setelah otopsi dilakukan atas jenazah kedua TKI yakni Abdul Kader Zaelani dan Herman di pemakaman keluarga Dusun Pancor Kopong, Desa Pringgasela Selatan, Lombok Timur, NTB, Kamis (26/4).

"Saya sudah memperoleh laporan dari tim yang melakukan otopsi di sana yang menyatakan bahwa organ kedua TKI itu masih dalam keadaan utuh," kata Mun'im yang dihubungi melalui telepon selularnya, Jumat.

Pernyataan yang disampaikan Mun'im tersebut dibenarkan oleh Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat. "Ya benar, semua organ tubuh kedua TKI itu masih utuh," kata Jumhur singkat saat dimintai konfirmasinya di Jakarta, Jumat.

Otopsi terhadap kedua jenazah TKI itu ditangani oleh enam dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram, NTB. Proses otopsi dilakukan menyusul adanya dugaan bahwa Abdul Kader Jaelani dan Herman, serta seorang TKI lain bernama Mad Noon yang tewas ditembak oleh aparat Kepolisian Malaysia pada 25 Maret lalu, menjadi objek penjualan organ-organ tubuh manusia secara ilegal.

Sebelum dipulangkan ke tanah air, pihak Kepolisian Malaysia sebenarnya telah melakukan otopsi terhadap ketiga jenazah TKI tersebut dan hasilnya telah diserahkan kepada Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur.

Namun, pihak keluarga ketiga TKI dan sejumlah LSM, salah satunya adalah Migrant Care, mencurigai ada yang tidak beres dengan jenazah mereka dan menuntut dilakukan otopsi ulang.

Menanggapi hal itu, BNP2TKI megambil inisiatif untuk melakukan otopsi ulang terhadap ketiga jenazah TKI yang sudah tiba di Indonesia da dimakamkan di pemakaman keluarga pada 5 April lalu.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement