REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bakal membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kini, BUMN ini masih mensurvey wilayah yang cocok untuk pengembangan proyek ini.
Direktur Operasi (Dirop) PLN Indonesia Timur Vikcner Sinaga, mengaku sudah melakukan penelitian bersama tim ahli PLTB China. "Ada tiga lokasi di NTT yang diperkirakan layak untuk dijadikan PLTB," katanya, Jumat (27/4).
Dijelaskannya, dua lokasi terletak di Pulau Timor yakni Desa Aeu'ut, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Desa Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Sedangkan satu lokasi lagi bernama Humbapraing di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba.
Ia menuturkan, untuk langkah awal PLN bakal mengembangkan PLTB ini dengan skala kecil lebih dulu. "Sehingga nantinya kalau PLTB itu berhasil dikembangkan, diharapkan dapat menarik pihak lain atau swasta untuk ikut mengembangkan PLTB ini?, katanya.?
Dari hasil pengukuran tim pakar PLTB China, untuk daerah Timor Tengah Selatan dan Utara diperoleh kecepatan angin diatas lima meter per detik. "Dari simulasi yang kita buat dengan teknologi terbaru, dengan kecepatan angin 4,5 meter per detik saja diperkirakan sudah bisa untuk dikembangkan PLTB," jelas Vickner.
Dari hasil survey, ia mengaku PLN akan melakukan kajian lebih lanjut sehingga dapat diketahui besarnya kapasitas listrik yang bisa dihasilkan dari pengembangan PLTB di wilayah NTT itu. "Potensi angin NTT diperkirakan amat besar mengingat topografi daratan berbukit-bukit dan ladang savana," terangnya.
Sementara itu, Manager Senior Korporasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengaku belum mampu menuturkan berapa total investasi yang bakal dikeluarkan PLN.
"Kita masih melakukan survey," katanya.
Namun ditegaskannya, pengembangan pembangkit listrik dengan memanfaatkan energi terbarukan merupakan bagian dari komitmen PLN. Pasalnya, perusahaan itu ingin melepaskan diri dari ketergantungan pada BBM. Di wilayah Indonesia Timur, PLN telah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Diantara di Pulau Morotai, Pulau Sebatik, Pulau Miangas dan di beberapa daerah lainnya.
Selain itu, PLN mengklaim juga akan mengoptimalkan ketersediaan air yang berlimpah di beberapa daerah di Indonesia Timur dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Minihidro (PLTM). Seperti di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Ada empat PLTM yang dikembangkan dengan total kapasitas 8,1 megawatt (MW). Yakni PLTM Balla (2x350 kilo Watt), PLTM Kalukku (2x700 kilo Watt), PLTM Bone Hau (2 x 2000 kilo Watt) dan PLTM Budong-budong (2x1000 kilo Watt).