Jumat 27 Apr 2012 21:34 WIB

Urusan TKI, Pemerintah Cuma Mau Fee Saja

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Chairul Akhmad
Seorang laki-laki mengambil gambar 2 foto TKI meninggal yang dipajang di lokasi otopsi di pemakaman keluarga Dusun Pancor Kopong, Desa Pringgesela, Kecamatan Pringgesela, Selong, Lombok Timur, NTB, Kamis (26/4).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Seorang laki-laki mengambil gambar 2 foto TKI meninggal yang dipajang di lokasi otopsi di pemakaman keluarga Dusun Pancor Kopong, Desa Pringgesela, Kecamatan Pringgesela, Selong, Lombok Timur, NTB, Kamis (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Komisi IX DPR-RI, Ribka Tjibtaning, menyatakan pemerintah hanya mementingkan keuntungan dari tenaga kerja Indonesia (TKI). Perlindungan mereka diabaikan. Akibatnya, TKI tidak diawasi ketat.

Mereka akhirnya selalu mendapatkan ketidakadilan ketika bekerja di luar negeri. "Maunya fee saja," kata politisi PDIP ini, saat dihubungi, Jumat (27/4).

Menurut dia, seharusnya pemerintah lebih revolusioner. Jika memang tidak mampu melindungi, lebih baik tarik semua TKI. "Kasih lapangan kerja di dalam negeri. Pemerintah harus berani melakukan moratorium pengiriman TKI," imbau Ribka.

Komisi IX, lanjut Ribka, akan melakukan evaluasi kepada Kemlu, Kemenakertrans dan BNP2TKI yang melakukan perekrutan TKI. Hal ini dilakukan terkait mencuatnya kasus tewasnya TKI di Malaysia yang diduga organ tubuh mereka dijual. Kasus tersebut juga harus dibawa ke peradilan HAM Internasional.

"Saya setuju untuk dibawa ke Pengadilan Internasional. Karena ini sudah masuk pada kejahatan HAM dan tindakan barbar," ujarnya. Ribka mengatakan pemerintah harus mengirim tim investigasi yang jelas untuk mengusut kasus tersebut.

Pemerintah juga harus mengirim nota protes ke pemerintah Malaysia. "Ini juga menunjukkan kegagalan pemerintah dalam melindungi TKI," tegasnya. Menurut Ribka, status legal dan ilegalnya para TKI tersebut tidak perlu dipersoalkan. Sebab, pengakuan dari masyarakat yang ingin jadi TKI, untuk daftar secara resmi itu dipersulit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement