Sabtu 28 Apr 2012 06:10 WIB

Inilah Memo Instruksi Pembunuhan Usamah Bin Ladin

Warga Pakistan berkumpul di tempat depan tempat tinggal terakhir Usamah bin Ladin setelah penyerangan
Foto: AP
Warga Pakistan berkumpul di tempat depan tempat tinggal terakhir Usamah bin Ladin setelah penyerangan

REPUBLIKA.CO.ID,Ketika pasukan Navy Seals menyerbu tempat tinggal mirip benteng di Abbottabad, Pakistan, hampir setahun lalu, Usamah bin Ladin menoleh ke arah istri termuda dari empat wanita yang ia nikahi. Ia mengucapkan kalimat terakhirnya. "Jangan hidupkan lampu."

Detali dan sejumlah kisah eksklusif dalam detik-detik hidup dan mati Usamah di Abbottabad disajikan dalam laporan utama majalah Times pekan ini, sekaligus menandai ulang tahun penyerbuan itu.

Selain laporan mengenai kondisi Paksitan, temuan yang tak kalah penting ialah baik mantan Menteri Pertahanan AS saat itu, Robert Gates dan Wakil Presiden, Joe Biden sama-sama menolak serbuan itu. Mereka juga menuturkan bahwa Obama tak mengabaikan keduanya.

Ada pula salinan memo Direktur CIA saat itu, Leon Panetta yang menginstruksikan anak buahnya setelah menerima perintah Presiden untuk meluncurkan serangan. Memo itu menjadi penanda dan bukti catatan bagaimana perintah aksi dijalankan.

Berikut ialah kutipan terjemahannya.

    MEMO FOR THE RECORD Apr. 29, 2011, 10:35 a.m.

    

 Menerim telepon dari Tom Donilon yang menyatakan bahwa Presiden membuat keputusan terkait AC1 (Abbottabad Compound 1). Keputusan ialah melakukan serangan. Waktu, kendali dan pembuatan keputusan operasional ada di tangan Admiral McRaver. Persetujuan mengenai profil risiko dipresentasikan kepada Presiden. Mengenai setiap risiko tambahan akan dibawa kembali ke Presiden untuk meminta pertimbangannya. Arahan ialah masuk dan mendapatkan bin Laden, dan bila ia tak ada, (unit) harus segera keluar. Instruksi itu disampaikan ke Admiral McRavern sekitar pukul 10:45

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

sumber : Times
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement