REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekurangnya ada sekitar 4.000 orang penyandang tunanetra di DI Yogyakarta ini, dan kebanyakan mereka belum mempunyai rumah sendiri. Padahal, rumah adalah termasuk salah satu kebutuhan dasar manusia.
Sebagai usaha untuk memberi kemudahan bagi para tunanetra mengakses pendanaan membangun atau membeli rumah sendiri, LSM Penjaringan Aspirasi Masyarakat ''Panji'' membentuk divisi khusus untuk pengadaan perumahan bagi kaum tunanetra.
Direktur LSM Panji, Sadar Narimo, mengatakan sebagai tahap awal lembaganya akan membangun 20 rumah untuk pada tuna netra di Kecamatan Panjatan, Kulonprogo.
''Tanahnya sudah tersedia seluas 2.000 m2, tinggal sekarang bagaimana mencari sumber pendanaan murah untuk membangun rumah tersebut,'' kata Sadar Narimo, Sabtu (28/04).
Ia ditemui di pada acara seminar ''Perumahan Sederhana, Sehat dan Terjangkau bagi Warga Tuna Netra'' di Wisma Joglo Tamansari di Yogyakarta.
Kepala Divisi Perumahan bagi warga Tunanetra LSM Panji, Zainudin Saputra, mengatakan tanah 2.000 m2 di Panjatan tersebut adalah tanah sumbangan dari seorang warga DI Yogyakarta.
Setidaknya, di tanah itu bisa dibangun 20 rumah tipe 27 dengan luas tanah masing-masing 80 m2. Harga persatuan rumah mencapai Rp 40 juta.
Disebutkannya, sudah banyak peminat dari warga tunanetra uang ingin mendapatkan rumah tersebut. Setidaknya, saya mencatat sudah ada 200 peminta. Tapi ya bagaimana yang tersedia hanya 20 unit,'' tutur Zainudin, yang juga penyandang tunanetra.
Menurut Zainudin, rumah itu nantinya bisa diangsur selama 20 tahun. ''Kami berusaha agar angsuran per bulannya semurah mungkin, karena rata-rata penghasilan mandiri warga tunanetra di Yogya ini masih sekitar Rp 1 juta-an per bulan,'' tutur dia.