REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Martin Hutabarat mengatakan pentingnya untuk tindakan kader di legislasi atau di kepengurusan. Yaitu, agar tidak melakukan tindakan yang tercela.
Hal tersebut, menurut dia, untuk menjaga popularitas ketua dewan pembina Prabowo Subianto sehingga tetap stabil di papan atas capres terpopular. "Jangan sampai popularitas Pak Prabowo sampai tercela karena perbuatan kadernya. Misalnya, tertangkap oleh KPK, kepolisian atau kejaksaan karena korupsi," katanya ketika dihubungi, Selasa (1/5).
Selain itu, tambahnya, juga melakukan konsolidasi organisasi dan kaderisasi di seluruh pelosok. Juga mendorong agar kader-kader yang duduk di parlemen, baik di pusat dan daerah agar proaktif menyuarakan kepentingan rakyat.
Sebut saja, soal penolakan kenaikan harga BBM, hingga menolak dibubarkannya KPK. "Anggota-anggota DPR Gerindra juga selama ini tak diperbolehkan kunjungan kerja atau studi banding ke luar negeri dengan menggunakan uang negara. Selama ini 26 anggota DPR Gerindra patuh," pungkas anggota Komisi III DPR tersebut.