REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan menteri kesehatan, Siti Fadilah Supari melayat jenazah penerusnya, Menteri Kesehatan non-aktif, Endang Rahayu Sedyaningsih di rumah duka, Jalan Pendidikan Raya III, Blok J-55, kompleks IKIP Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (2/5).
Siti yang kini menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden, tiba di rumah duka sekitar pukul 20.40 WIB. Malam itu itu menggunakan pakaian warna hitam. Siti melayat sekitar 40 menit dan keluar dari rumah duka setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninggalkan rumah duka.
Kehadiran mantan menkes itu menarik perhatian para wartawan yang meliput di rumah duka, mengingat keduanya pernah berpolemik terkait Proyek Naval Medical Research Unit No 2 (NAMRU).
Saat diwawancarai para wartawan, Siti menilai almarhumah memiliki kinerja yang baik. Untuk itu ia berharap penerus Endang Rahayu dapat melanjutkan program-program yang telah dibuat.
"Mudah-mudahan yang meneruskan nanti akan melakukan program-program yang belum diselesaikan," kata Siti.
Ya, Siti dan Endang sempat berpolemik terkait NAMRU atau Unit Kesehatan Angkatan Laut AS yang berada di Indonesia. Proyek ini merupakan penelitian bersama terkait malaria dan penyakit akibat virus lainnya. Siti saat itu menjabat menkes pada Kabinet Indonesia Bersatu I, menentang NAMRU yang dinilai merugikan Indonesia.
Endang meninggal dunia, Rabu (2/5) siang, sekitar pukul 11.41 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) Jakarta. Kesehatan Endang Rahayu memang terus menurun sejak tadi malam. Sebelumnya, pada (26/4), Endang Rahayu menyampaikan pengunduran dirinya kepada Presiden SBY yang saat itu menjenguknya.