REPUBLIKA.CO.ID,LAHAT--Kampung megalitikum ditemukan di Desa Muaradanau, Kecamatan Tanjung Tebad, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, berupa puluhan situs batu di atas lahan sekitar dua hektare.
Lokasi kampung megalitikum itu di tengah perkebunan kopi, berjarak sekitar satu kilometer dari jalan negara Lahat-Pagaralam.
Megalit yang cukup banyak hanya di satu lahan, dan menandakan daerah tersebut awalnya merupakan perkampungan nenek moyang terdahulu, kata petugas Balai Arkelogi dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Wilayah Kerja Jambi, Sumsel, Bengkulu dan Babel, Akhmad Rivai.
Posisi benda bersejarah yang diperkirakan sudah berumur ribuan tahun, terpencar di atas lahan seluas itu.
Situs yang ditemukan sejak beberapa bulan lalu adalah dua arca manusia tanpa kepala, megalit batu datar berukiran manusia, dolmen, lumpang batu dan puluhan peninggalan sejarah lainnya.
Menurut warga setempat, jika dilihat kondisi tempat tersebut masih banyak megalit yang masih terkubur belum tergali.
Berdasarkan keterangan warga setempat, masih banyak situs tersebar di daerah itu dan belum ada penanganan dari pihak terkait.
Menurut pemilik lahan kawasan megalit Hasmini, di permukaan lahan kebun banyak terdapat bebatuan megalit dan patung, baik berupa arca berbentuk manusia, tempat pemujaan, dolmen, batu datar, lumpang batu, dan berbagai bentuk lainnya.
Dia mengatakan, belum ada upaya pembebasan lahan dari pemerintah setempat termasuk pelestarian berbagai peninggalan bersejarah tersebut. "Kondisi megalit di lokasi yang baru ditemukan itu bukan hanya kurang terawat, tetapi sebagian sudah mengalami kerusakan," ungkap dia.
Contohnya, kata dia, kepala arca sudah terlepas hingga terpental bebera meter, dan ada juga sudah kembali terkubur tanah.
"Di dua lahan kebun kopi itu terdapat puluhan batuan yang termasuk megalit dan belum mendapat perhatian baik dari Dinas Pariwisata setempat, maupun dari BP3 Jambi," ungkap dia.
Ia mengatakan, di lahan daerah ini banyak batu megalit, namun belum dilakukan penggalian dan pemeliharaan, bahkan ada sebagian lagi hilang tertimbun tanah.
Sementara itu petugas BP3 wilayah kerja Jambi, Sumsel, Bengkulu dan Babel, Akhmad Rivai mengatakan memang sudah banyak ditemukan megalit, arca atau peninggalan bersejarah tersebar di daerah Lahat dan Pagaralam.
Muaradanau termasuk salah satu daerah yang paling banyak ditemukan benda bersejarah di satu lokasi, katanya.
"Kita sudah lakukan berbagai langkah untuk melestarikan berbagai peninggalan sejarah yang ditemukan, seperti pembebasan lahan, termasuk pemagaran lokasi situs dan menunjuk juru kunci untuk menjaga serta memelihara," ungkapnya.