Kamis 03 May 2012 17:07 WIB

Ngamuk, 9 Anggota Polisi Ditahan

Rep: Nur Feby Rosiana/ Red: Dewi Mardiani
Oknum polisi, ilustrasi
Oknum polisi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi yang seharusnya memberikan rasa nyaman, malah seringkali berbuat onar dengan seenaknya menodongkan senjata api. Terakhir, pada Selasa (1/5) dikabarkan 15 anggota polisi mengamuk sambil menodongkan senjata api di Club Deluxe Bar, Hotel Sintesa Peninsula Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Mochammad Taufik, membenarkan kejadian tersebut, tetapi menurut dia tidak semua pemberitaan tersebut benar. "Bukan 15 anggota, tetapi hanya sembilan anggota, dan dari sembilan anggota tersebut tidak mengamuk semuanya," ujar Taufik saat jumpa pers di Mabes Polri, Kamis (3/5).

Taufik menuturkan pelaku yang mengamuk dan menodongkan pistol hanya satu anggota kepolisian berinisial Briptu HY. Briptu HY memang datang bersama delapan orang temannya yang merupakan anggota kepolisian. Awalnya, seorang tukang parkir mengingatkan Briptu HY bahwa mobil yang dibawanya menghalangi kendaraan lain. HY ternyata tidak terima, sehingga terjadilah adu mulut dengan petugas parkir, sehingga terjadi pemukulan dan penodongan senjata api kepada petugas parkir.

Kesembilan anggota tersebut akhirnya diamankan oleh Polda Sulut dan diperiksa untuk mengetahui apa peran masing-masing anggota tersebut. "Tapi yang pasti, anggota Polri mendatangani tempat hiburan tanpa kaitannya dengan tugas itu sebuah pelanggaran, apalagi ada pelanggran penganiyaan yang harus kita proses," tegas Taufik.

Dia membantah kesembilan anggotanya itu dikatakan sedang mabuk. Menurut Taufik pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, yaitu lima orang karyawan club Deluxe termasuk tukang parkir yang menjadi korban dan para anggota kepolisian di tempat kejadian. "Tidak pernah pelaku yang seperti itu kita diamkan pasti akan diberikan sanksi," tutur Taufik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement