Ahad 06 May 2012 14:24 WIB

Daya Pikat Yogyakarta untuk Wisatawan: Seni Tradisional

ejumlah wisatawan mancanegara (wisman) melihat koleksi peninggalan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX di Keraton Ngayogyakarta, Yogyakarta, Kamis (5/4). FOTO ANTARA/Sigid Kurniawan
ejumlah wisatawan mancanegara (wisman) melihat koleksi peninggalan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX di Keraton Ngayogyakarta, Yogyakarta, Kamis (5/4). FOTO ANTARA/Sigid Kurniawan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Seni tradisional yang keberadaannya beragam di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung di daerah itu, kata Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta Widi Utaminingsih.

"Seni dan budaya tradisional yang sifatnya lokal yang berkembang di pedesaan memiliki potensi menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi daerah itu. Untuk itu, keberadaannya perlu dipertahankan dan dikembangkan," katanya di Yogyakarta, Ahad (6/5).

Menurut dia, keberadaan seni dan budaya tradisional jika digarap dengan baik, diharapkan dapat menjadi atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.

Objek wisata dengan sajian atraksi seni dan budaya tradisional lokal akan membuat wisatawan yang berkunjung memiliki kenangan setelah mereka pulang karena terkesan dengan sajian atraksi tersebut

Oleh karena itu, perlu upaya mengembangkan serta menghidupkan kesenian tradisional sebagai aset wisata, sehingga diharapkan sektor pariwisata di daerah bisa berkembang, dengan meningkatnya kunjungan wisatawan.

"Dengan menampilkan atraksi seni budaya lokal berarti membantu kelangsungan hidup kegiatan berkesenian di daerah itu, bahkan pelaku seni tersebut dapat memperoleh tambahan penghasilan bagi keluarganya, karena setiap penampilan mereka akan dibayar," kata Widi yang yayasannya bergerak di bidang studi pengembangan budaya dan pariwisata berbasis potensi lokal.

Widi mengatakan perlu keseriusan untuk mengembangkan dan melestarikan kegiatan seni dan budaya setempat agar mampu menjadi atraksi wisata, karena atraksi seni budaya memiliki hubungan erat dengan parwisata.

"Jika kesenian berkembang, tentu akan menjadi aset bagi objek wista setempat dan diharapkan sajian atraksi seni budaya lokal tersebut menjadikan objek wisata lebih hidup, dan diminati wisatawan," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement