REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Meski harus mendekam di balik jeruji besi, AMN (13 tahun) dipandang sangat siap dalam menghadapi ujian nasional (UN).
"Kami sudah siapkan segala sesuatunya sesuai yang dibutuhkan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Asep Rahmat saat mengawasi pelaksanaan UN di Lapas Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor, Senin (7/5).
Asep mengatakan, selama dalam masa tahanan, pihaknya tetap mengadakan latihan ujian nasional (tryout) terhadap AMN. Tidak hanya mengirimkan soal-soal tryout, pihaknya juga mengirimkan guru pembimbing khusus bagi AMN di lapas. "Sudah kami berikan tryout tiga kali," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan Lapas Pondok Rajeg Murbandini. Menurut dia, pada pelaksanaan UAS tingkat SD pada Maret lalu, pihaknya juga memberi kesempatan pada AMN untuk menjalani ujian.
Dari segi mental, Murbandini pun menjamin kesiapan AMN. Selama dalam masa tahanan di Lapas Pondok Rajeg, AMN ditempatkan dalam lokasi khusus anak-anak.
"Mereka diberikan pembinaan mental secara khusus. Kalau dari kesiapan teknis, kami selalu kordinasikan dengan dinas pendidikan," ujarnya.
Pada 17 Februari lalu, AMN menikam temannya sesama siswa SD berinisial SM setelah AMN diketahui mengambil handphone milik SM. Kesal lantaran terus-terusan ditagih, AMN menikam SM sebelum berangkat sekolah.