Kamis 10 May 2012 14:12 WIB

Berkat LIPI, Wartawan Antara Luput Jadi Penumpang Sukhoi

Red: Endah Hapsari
Sukhoi Superjet 100
Foto: www.sukhoi.org
Sukhoi Superjet 100

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Seorang wartawati LKBN ANTARA, Fransiska Ninditya selamat dari tragedi pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hilang kontak di Gunung Salak pada hari Rabu (9/5) karena mendapatkan tugas lain.

Awalnya, Fransiska mengaku mendapatkan undangan untuk meliput pesawat Sukhoi yang hilang tersebut pada hari Selasa (8/5), namun karena ada tugas liputan lain di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) maka dia batal ikut.

Fransiska mengaku masih terkejut dirinya mengetahui pesawat yang seharusnya ditumpanginya itu dilaporkan hilang kontak dengan menara lalu lintas bandara pada pukul 14.50 wib.

"Peristiwa ini merupakan peringatan bahwa saya masih disayang Tuhan," ujar Fransiska di Jakarta, Kamis (10/5).

Fransiska menjelaskan bahwa pada hari Selasa, ia seharusnya tiba di landasan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada pukul 13.00 WIB untuk ikut naik pesawat tersebut. Namun karena ia harus meliput di LIPI pada pukul 15.00 maka ia mengurungkan niatnya.

"Biasanya kalau ada liputan tentang pesawat atau kapal baru, saya selalu penasaran, tapi entah kenapa kemarin (Selasa 9/5) kok malah malas dan lebih memilih untuk pergi ke LIPI," ujar Fransiska.

Fransiska juga mengaku kaget ketika mengetahui pesawat yang seharusnya ia tumpangi hilang kontak di daerah Gunung Salak, Jawa Barat dari kakaknya yang menghubungi melalui telepon seluler.

"Saya kaget ketika mengetahui pesawat itu hilang kontak, terlebih lagi ada Mbak Femi dari Bloomberg yang ikut di sana," tambah Siska.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement