REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) ternyata belum diuji oleh Kementrian Perhubungan. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Harry Bakti mengaku pihaknya hingga kini bahkan belum mengeluarkan type certificate (sertifikasi tipe) untuk pesawat produksi Rusia ini.
"Mereka sendiri memang belum mengajukan," katanya saat ditemui wartawan, Kamis (10/5). "Memang seharusnya dia boleh masuk ke Indonesia setelah kita periksa dan dapatkan type certificate," katanya menambahkan.
Sebagaimana diketahui beberapa maskapai berencana membeli Sukhoi Superjet 100 antara lain Maskapai Kartika Airlines dan Sky Aviation. Kartika Airlines Bahkan akan mulai mendatangkan pesawat tersebut Agustus dan September 2012 ini.
Pihak Kartika Airlines mengaku bakal menunggu hasil investigasi untuk tahu apakah pembelian masih akan diteruskan atau tidak. Sementara saat dihubungi pihak Sky Aviation menolak berkomentar.