REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatra Utara mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati apabila mengkonsumsi obat kuat. Soalnya, efek samping obat kuat bisa berbahaya bagi kesehatan manusia.
"Bagi pemakai obat kuat yang tidak cocok bagi konsumen, dapat berdampak negatif terhadap kesehatan, dan bahkan bisa juga merenggut nyawa manusia. Ini harus perlu diwaspadai untuk menghindari terjadinya kematian," kata Ketua YLKI Sumatera Utara (Sumut) Abubakar Siddik di Medan, Jumat (11/5).
Masyarakat, menurut dia, juga perlu hati-hati dan tidak mudah percaya dengan berbagai iklan obat kuat yang banyak beredar di internet, media masa dan toko lainnya. "Sebab, sebagian besar obat kuat yang dipasarkan di masyarakat, belum tentu telah mendapat izin dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) maupun Kementerian Kesehatan."
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat yang selama ini selalu memesan dan menggunakan obat kuat perlu lebih teliti. Konsumen harus melihat apakah produk itu terdaftar di BBPOM dan Kementerian Kesehataan atau tidak. "Masyarakat juga jangan sampai lengah dan tertipu dengan berbagai jenis obat kuat yang diperjual belikan di pasaran.Kalau sampai lalai, ini juga akan merugikan masyarkat atau pemakai obat kuat tersebut," ucap Abubakar.
Selain itu, jelasnya, obat kuat yang dijual berbentuk pil, kapsul maupun berupa jamu-jamuan itu juga perlu ekstra hati-hati, karena ini juga banyak yang merugikan masyarakat. Menurut dia, tidak semuanya masyarakat bisa cocok dan serasi mengonsumsi obat kuat tersebut.
"Pemerintah melalui BBPOM dan Kementerian Kesehatan perlu melancarkan razia besar-besar untuk menertibkan penjualan obat kuat yang tanpa memiliki izin dan tidak bisa beredar di Indonesia," kata Abubakar.