REPUBLIKA.CO.ID, Tidak lama lagi, Daarul Qur’an (Daqu) Lampung Selatan, siap menerima santri perdana tahun ajaran 2012-2013.
"Kalau mau mendaftarkan calon santri, silakan datang langsung ke lokasi sambil melihat sendiri keadaannya," ungkap Ustadz Abdoel Rochimi MA, Manager Pendidikan Yayasan Daarul Qur’an Indonesia yang menaungi pondok tersebut beberapa waktu lalu.
Menurut Direktur Eksekutif Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Daarul Qur’an, Tarmizi, pondok pesantren yang terletak di Jalan Raya Masgar-Tegineneng, Dusun Kelapa Dua Masgar, Desa Kota Agung, Kecamatan Tegineneng, Lampung Selatan, itu akan diresmikan pada 16 Juni 2012 oleh Pimpinan Pesantren Daarul Qur'an Ustadz Yusuf Mansur.
Tarmizi mengungkapkan, Pondok Pesantren Daarul Qur'an Lampung Selatan dibangun di atas tanah wakaf dari Keluarga Ny Fauziah Jalil.
''Tanah seluas tiga hektar dengan nilai lebih Rp 1 miliar itu berjarak sekitar 7 km dari Bandara Raden Intan II Bandar Lampung. Sewaktu diwakafkan, di dalamnya sudah ada Masjid Nurul Amal,'' jelas Tarmizi.
Dengan modal beberapa belas juta rupiah dari hasil sedekah jamaah setempat, pada Selasa, 26 Juli 2011, Ustadz Yusuf Mansur melakukan peletakan batu pertama pembangunan pesantren di lahan wakaf tersebut. "Urusan selanjutnya diatur PPPA," ungkap Ustadz Yusuf enteng seperti ditirukan Tarmizi sambil tersenyum.
Pembangunan pun dikebut. Di atas lahan seluas 2000 meter persegi dibangun asrama putra berkapasitas 200 santri, guest house, ruang makan, kantin, serta beberapa saung untuk muraja’ah Qur’an para santri. Sisa lahan segera diproduktifkan dengan ditanami tetumbuhan sebagai bahan baku ekspor. Ini sekaligus sebagai laboratorium ketrampilan para santri.
Dalam waktu kurang dari setahun, pembangunan kompleks pondok yang sudah menghabiskan anggaran hampir Rp 2 miliar, akhirnya relatif rampung. "Semua ini karena didukung kekuatan wakaf dan sedekah masyarakat," tandas Tarmizi sambil mengajak keluarga besar Daarul Qur’an mendoakan seluruh donatur.