REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua wartawan yang ikut proses evakuasi korban Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Jumat diduga tersesat. Petugas dari Basarnas saat ini berusaha memberikan pertolongan kepada keduanya yang terjebak di lembah gunung tersebut.
Kedua wartawan itu, yakni, Jordan dari Detik dan Ade dari Bali Pos. Dari petugas Basarnas di Posko 1 Cipelang, Agustamim menyebutkan, tim Basarnas mendengar teriakan kedua wartawan tersebut dan mereka berada di jurang. Diduga mereka hendak mengambil air.
"Petugas mendengar teriakan minta tolong dari jurang, sekarang tim sedang berusaha menolongnya sekaligus membawa bantuan logistik," katanya.
Suara teriakan itu berada di ketinggian 2.080 Mdpl. Diketahui, kedua orang itu tidak membawa perbekalan dan peralatan standar untuk pendakian gunung.
Kedua orang itu ikut pendakian bersama tim evakuasi dari TNI pada Jumat pagi, bersama sejumlah wartawan lainnya.
"Waktu naik ke gunung, mereka berjalan paling depan dan tidak terkejar oleh kami," kata salah seorang rekan wartawan yang sempat ikut perjalanan namun di tengah jalan turun kembali ke posko.
Posisi keduanya di belakang rombongan TNI saat melakukan pembukaan lintasan. Dikatakan, kedua orang itu tidak membawa logistik dan peralatan pendakian gunung.
"Mereka tidak membawa bekal," katanya.