REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal Yunani yang berisi pesanan minyak mentah, termasuk pesanan Indonesia, diduga dibajak di perairan Oman oleh perompak Somalia. Tanker pengangkut minyak mentah Azeri milik PT Pertamina tersebut berisi sekitar 950 ribu barel minyak.
Terkait pembajakan tersebut, Wakil Presiden Komunikasi Korporasi Pertamina Mochamad Harun mengatakan kejadian tersebut tak akan menganggu produksi kilang nasional secara keseluruhan. Minyak mentah tersebut diangkut dari Azerbaijan menuju Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Pertamina memiliki sistem back-up pasokan yang memungkinkan Kilang Balikpapan terus beroperasi secara normal," kata Harun melalui surat elektronik akhir pekan lalu. Pertamina juga tak mengalami kerugian sebab ketika pembajakan terjadi, minyak tersebut masih dalam perjalanan dan dilindungi dengan asuransi.
Dikutip dari berita yang ada, kapal yang bernama MT Smyrni tersebut diserbu dua pasukan perompak bersenjata di sekitar 630 kilometer dari Pantai Oman. Setelah penyerangan, kontak dengan kapal tersebut langsung hilang, belum ada pemberitaan terbaru mengenai kondisi awal kapal.
Kapal tersebut di antaranya mengangkut 15 awak kapal berkebangsaan India dan Filipina. Kapal Angkatan Laut Uni Eropa sementara masih terus berpatroli dalam upaya untuk melindungi kapal. Menurut International Maritime Organisation, hampir 17 kapal dan 300 awak sudah dibajak oleh perompak Somalia.