REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk memaksimalkan pemberantasan narkoba di Kampung Ambon polisi akan membangun pos gabungan. Pos didirikan persis di dalam kampung tersebut.
Pembangunan pos merupakan langkah gabungan dari kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan pemerintah daerah Jakarta Barat. "Akan kami hantam habis-habisan sampai Kampung Ambon bersih," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Suntana.
Suntana mengaku tidak mudah memberantas perdagangan narkoba di Kampung Ambon. Sebab pelaku usaha narkoba memiliki jaringan yang kuat dan solid. Meskipun di kampung tersebut telah dibangun pos BNN, geliat peredaran narkoba belum menyurut.
"Jika kampung narkoba di Tanah Abang (Kampung Bali) bisa dibersihkan, kami optimis Kampung Ambon bisa dituntaskan," kata Suntana.
Selanjutnya pos BNN tersebut akan dijadikan pos gabungan kepolisian dan BNN. Namun realisasi pos gabungan ini masih menunggu perizinan dari pemerintah pusat. Sebab gedung itu bukan aset pemerintah daerah.
Wali Kota Jakarta Barat, Burhanuddin mendukung pembangunan pos gabungan tersebut. Bahkan, pihaknya akan membantu pemberantasan narkoba melalui operasi yustisi secara berkala di Kampung Ambon.
Sementara itu, Kepala Satuan Narkoba Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Gembong Yudha mengatakan operasi pemberantasan narkoba akan ditingkatkan intensitasnya. Sebagai Kasat Narkoba yang baru ditugaskan di Jakarta Barat ia telah menyusun strategi baru guna menghentikan perdagangan narkoba di Kampung Ambon.
Menurutnya razia atau penggerebekan merupakan opsi kedua. Sedangkan langkah pertama adalah pemutusan jaringan perdagangan benda haram tersebut.
Jika pos gabungan telah dioperasikan, akan dilakukan kendali yang kuat terhadap aparat kepolisian yang ditugaskan di wilayah tersebut. "Jangan sampai terjadi kebiasan, polisi harusnya memberantas. Bukannya terlibat dalam perdagangan narkoba," tutur Gembong.